Seorang polisi wanita (Polwan) bernama Brigadir Maria Magdalena (32) ditemukan tewas tergantung di rumahnya di Blok F, 70 Cipta Asri tahap I, Sagulung, Batam pada Rabu lalu (Tribun, 25/7/2018).
Peristiwa ini jelas menggemparkan para tetangga ketika itu setelah suaminya yang baru pulang berteriak melihat istrinya tergantung. Orang menduga-duga apakah benar gantung diri atau dibunuh lalu digantung.
Salah seorang yang meragukan polwan ini gantung diri adalah seorang Pastor bernama Romo Paschal, karena selama ini Maria Magdalena tidak memiliki masalah yang membuatnya nekad sedemikian parah.
Namun jika mendengar cerita suaminya, bisa jadi Maria memang gantung diri. Akhirnya memang menurut hasil otopsi rumah sakit, korban Maria Magdalena murni gantung diri, bukan dibunuh orang.
Jika demikian halnya, maka keterangan suaminya lebih jauh bisa menjadi alasan pembenar bahwa sebenarnya Maria dalam kondisi sangat depresi menghadapi pekerjaan. Apalagi ia sudah punya dua anak yang masih kecil.
Suaminya bernama Togar Silalahi yang juga bertugas di Brimob Polda Riau mengatakan, istrinya belum lama ini mengeluh pekerjaannya berat di sebagai penyidik di Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak).
Jika benar keterangan suaminya maka boleh jadi pihak Kepolisian perlu rajin melakukan test psikologi kepada anggotanya. Perlu ada penyegaran agar seseorang bisa menjalankan tugasnya dengan baik, tidak sekadar bilang “siap kerjakan” tapi makan hati. Wallahu a’lam (fur/27/7/2018).
baca sumber
Peristiwa ini jelas menggemparkan para tetangga ketika itu setelah suaminya yang baru pulang berteriak melihat istrinya tergantung. Orang menduga-duga apakah benar gantung diri atau dibunuh lalu digantung.
Salah seorang yang meragukan polwan ini gantung diri adalah seorang Pastor bernama Romo Paschal, karena selama ini Maria Magdalena tidak memiliki masalah yang membuatnya nekad sedemikian parah.
Namun jika mendengar cerita suaminya, bisa jadi Maria memang gantung diri. Akhirnya memang menurut hasil otopsi rumah sakit, korban Maria Magdalena murni gantung diri, bukan dibunuh orang.
Jika demikian halnya, maka keterangan suaminya lebih jauh bisa menjadi alasan pembenar bahwa sebenarnya Maria dalam kondisi sangat depresi menghadapi pekerjaan. Apalagi ia sudah punya dua anak yang masih kecil.
Suaminya bernama Togar Silalahi yang juga bertugas di Brimob Polda Riau mengatakan, istrinya belum lama ini mengeluh pekerjaannya berat di sebagai penyidik di Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak).
Jika benar keterangan suaminya maka boleh jadi pihak Kepolisian perlu rajin melakukan test psikologi kepada anggotanya. Perlu ada penyegaran agar seseorang bisa menjalankan tugasnya dengan baik, tidak sekadar bilang “siap kerjakan” tapi makan hati. Wallahu a’lam (fur/27/7/2018).
baca sumber