Gerakan Separatis Bersenjata Organisasi Papua Merdeka (GSB-OPM) kembali bentrok dengan aparat TNI-Polri di Kabupaten Nduga, Papua pada hari Sabtu (8/12/2018). Dalam baku tembak mematikan ini, enam anggota OPM dikabarkan tewas. Peristiwa ini merupakan buntut dari peristiwa penembakan yang dilakukan oleh OPM terhadap puluhan pekerja trans Papua beberapa saat yang lalu.
OPM tak terima dan membantah keras anggotanya tewas dalam bentrok melawan aparat gabungan TNI-Polri. Kelompok separatis pimpinan Egianus Kogaya ini berdalih enam orang yang tewas tersebut adalah warga sipil dan dua diataranya adalah aparat Desa Kunjondumi dan Desa Wuridlak. Kelompok separatis satu ini nampaknya sudah mulai terdesak dan berusaha memutarbalikkan fakta untuk merusak citra TNI-Polri dan pemerintah Indonesia di mata dunia.
Tak hanya itu saja, OPM bahkan menuduh TNI telah melakukan serangan udara di wilayah Yigi yang berdekatan dengan Wamena. OPM menyatakan dari 12 bom udara yang dijatuhkan oleh TNI, 7 diantaranya menghantam daerah Yigi sedangkan 5 lainnya menghantam daerah Mbua. Hal tersebut diluar tembakan senjata mesin yang dilepaskan TNI dari udara.
Pernyataan-pernyataan OPM yang menyudutkan TNI tanpa bukti seperti ini kerap kali dilontarkan untuk memicu kemarahan masyarakat Papua terhadap aparat TNI-Polri. Masyarakat Papua harus cerdas dan jangan mau dipedaya oleh propaganda OPM yang semakin lama kian tak masuk akan dan melebih-lebihkan. Pernyataan OPM ini telah menunjukkan bahwa mereka sebenarnya mulai panik dan terdesak akibat operasi yang digelar oleh aparat gabungan TNI-Polri.
Untuk menghadapi kelompok separatis yang sangat piawai bergerilya di lebatnya hutan Papua, TNI dapat menerapkan 'soft' operasi militer dalam artian tetap melakukan operasi militer namun dengan senyap dan tak menarik perhatian dunia internasional.
TNI dapat menurunkan UAV seperti drone canggih mematikan, CH-4 Rainbow yang baru-baru ini dipinang TNI. Teknologi drone ini akan mempermudah tugas TNI melakukan pencarian dan memetakan kekuatan OPM di hutan Papua. Selain itu, spesifikasi yang diusung oleh CH-4 Rainbow memungkinkan drone ini melakukan serangan udara mematikan berpresisi tinggi sehingga dapat menghancurkan OPM dari jarak yang sangat jauh sekalipun! kamu setuju?
Sumber:
www.kricom.id/enam-anggota-opm-tewas-saat-evakuasi-korban-penembakan-di-nduga-papua
www.angkasareview.com/2018/07/21/casc-ch-4-rainbow-drone-teruji-tempur-asal-china-yang-dipinang-tni