Hajar Aswad adalah batu yang sangat di sakral kan bagi umat islam. Disimpan dengan baik di sudut Ka’bah, setiap umat islam yang melakukan thawaf di sunah kan untuk mencium hajar aswad. Hajar Aswad bukanlah batu yang berasal dari bumi. Dahulu kala disaat nabi Ibrahim dan nabi Ismail sedang membangun Ka’bah, malaikat Jibril datang untuk menyerahkan batu tersebut kepada nabi Ismail. Nabi Ibrahim sangat senang mendapatkan Hajar Aswad. Beliau kemudian menyimpan nya dengan baik dan mencium batu tersebut beberapa kali. Inilah awal mula di sunah kan mencium hajar Aswad. Ada beberapa fakta penting yang wajib diketahui mengenai batu mulia ini. Apa sajakah itu?
1. Hajar Aswad adalah batu mulia yang berasal dari surga.
Aisyah R.A berkata bahwa Hajar Aswad adalah batu dari surga. Apapun yang berasal dari surga maka akan kembali ke surga. Para ilmuwan berpendapat bahwa batu Hajar Aswad adalah batu yang bukan berasal dari bumi. Beberapa ahli ada yang berpendapat sebagai batu basalt, batu agate, atau akik, kaca alami, atau yang paling populer adalah meteorit. Pada tahun 1857 seorang kurator koleksi mineral kekaisaran Austria-Hungaria bernama Paul Partsch menerbitkan catatan sejarah yang komprehensif mengenai Hajar Aswad. Ia lebih condong bahwa batu tersebut merupakan meteorit.
2. Dahulu kala batu ini berwarna putih yang dapat bersinar dengan terang. Warnanya kemudian berubah menjadi hitam seperti saat ini karena disentuh oleh orang-orang yang berdosa.
3. Hajar Aswad pada mulanya adalah batu utuh besar yang memiliki diameter sekitar 30 cm. Namun, karena beberapa peristiwa, batu tersebut pecah dan menyisakan beberapa fragmen. Pecahan-pecahan tersebut kemudian disatukan dan di bingkai perak untuk dipasang kan di tempat asalnya.
Nabi Muhammad mengusap dan mencium Hajar Aswad, para sahabat pun mengikuti apa yang rasul contoh kan. Jika suatu saat berkesempatan mengunjungi Ka’bah di Baitullah, serta tidak bisa mencium Hajar Aswad, di sunah kan melambaikan tangan saja.
Sumber: serupedia.com